Perkembangan Convinience store di Indonesia
Convenience store adalah toko pengecer yang menjual jenis item produk yang terbatas, bertempat di tempat yang nyaman dan jam buka panjang.
Beberapa tahun belakangan ini muncul fenomena convenience store. Meskipun di Indonesia belum ada peraturan mengenai pendirian convenience store, tetapi menurut lembaga riset Nielsen Indonesia yang dikutip dari situs Berita Bisnis, jumlah total convenience store di Indonesia dua tahun silam (toko ritel yang fokus menjual produk fast moving non sembako dan memiliki konsep gerai seperti lokasi hangout) minimal telah mencapai 450 gerai.
Bisnis ritel sebenarnya adalah usaha dengan tingkat keuntungan yang tidak terlalu tinggi, “Net income bisnis ritel itu hanya 1,5%-2%, tetapi bisnis ini memiliki tingkat likuiditas yang tinggi, karena penjualan ke konsumen dilakukan secara tunai, sementara pembayaran ke pemasok umumnya dapat dilakukan secara bertahap,” jelas Pudjianto.(Mini Market) adalah suatu toko kecil yang umumnya mudah diakses umum atau bersifat lokal.
Salah satu contoh convinience store adalah Alfamart, Indomart dan lain-lainnya. Perkembangan Convinience Store di Indonesia menurut saya adalah sangat lah pesat. Dikarenakan Pengelola minimarket Indomaret, PT Indomarco Prismatama mengakui format minimarket tidak cukup untuk mengakomodir keinginan masyarakat umum termasuk segmen keluarga. Namun segmen pelajar, mahasiswa dan pasangan muda ternyata menginginkan format toko yang sekaligus menjadi tempat berkumpul.
Beberapa tahun belakangan ini muncul fenomena convenience store. Meskipun di Indonesia belum ada peraturan mengenai pendirian convenience store, tetapi menurut lembaga riset Nielsen Indonesia yang dikutip dari situs Berita Bisnis, jumlah total convenience store di Indonesia dua tahun silam (toko ritel yang fokus menjual produk fast moving non sembako dan memiliki konsep gerai seperti lokasi hangout) minimal telah mencapai 450 gerai.
Bisnis ritel sebenarnya adalah usaha dengan tingkat keuntungan yang tidak terlalu tinggi, “Net income bisnis ritel itu hanya 1,5%-2%, tetapi bisnis ini memiliki tingkat likuiditas yang tinggi, karena penjualan ke konsumen dilakukan secara tunai, sementara pembayaran ke pemasok umumnya dapat dilakukan secara bertahap,” jelas Pudjianto selaku Vice President Director PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk.
Pengusaha retail sangat menyeleksi barang-barang yang masuk sesuai dengan kebutuhan konsumen dengan produk berkualitas, bergizi dan bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan konsumen.
Menurut analisa saya adalah Conveniece store sangat lah berkembang, mengapa berkembang? Karena banyaknya konsumen ( pelajar, mahasiswa dan pasangan muda) ternyata menginginkan format toko yang sekaligus menjadi tempat berkumpul.
Sumber: m.detik.com/finance/read/2012/01/30/152514/1829546/4/saingi-7-eleven-indomaret-ekspansi-100-convenience-store
Tidak ada komentar:
Posting Komentar